Menghitung Hari Pernikahan Sesuai Dengan Adat Jawa

Cara Menghitung Tanggal Pernikahan Menurut Tradisi Jawa

Sebenarnya, semua waktu itu baik dan tidak ada yang salah. Akan tetapi bagi beberapa orang menentukan waktu untuk menyelenggarakan acara pernikahan itu tidak boleh sembarangan.


Hitungan kalender ini muncul berdasarkan pengalaman para leluhur di masa lalu. Ini hanya ilmu alat saja yang tujuannya hanya untuk mempermudah seseorang dapat menjalani hidup dengan lebih baik di masa yang akan datang. Boleh dipercaya maupun tidak. Itu tergantung bagaimana menyikapi nya.


source: babad.id

Menghitung waktu terbaik untuk menikah. Ternyata nggak hanya hari, Anda juga bisa menentukan bulan dan jam terbaiknya berdasarkan primbon atau aturan Jawa 



Mari perhatikan cara berikut agar bisa menentukan tanggal dan hari pernikahan berdasarkan kalender Jawa.

1. Cek Hari Lahir Dan Pasaran Kedua Calon Mempelai 

Cara menentukan hari pasaran bisa dengan cara melalui ki-demang Online. Masukan tanggal lahir kedua calon mempelai.



Cara Menghitung Tanggal Pernikahan kalender jawa


Kalender Masehi dan kalender Jawa mempunyai aturan yang berbeda. 


Pada kalender Masehi, terdapat 7 hari dalam seminggu yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Sedangkan dalam kalender Jawa, ada sistem pasaran yang yang terdiri dari 5 hari yaitu Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.


Cara menentukan tanggal pernikahan berdasarkan tradisi Jawa, pertama-tama tentukan dulu pasaran kamu dan pasanganmu.

Melalui Ki Demang dan masukkan tanggal lahir, lalu klik “proses”. Berikut ini contohnya supaya anda bisa lebih paham.

Tanggal lahir anda: 24 Maret 1995 – Hari lahir dan pasaran Anda: Jumat Pahing 


Tanggal lahir pasangan: 1 November 1992 – Hari lahir dan pasaran : Minggu Wage


2. Dengan Menggunakan Tabel ini, Jumlahkan Hari Lahir Dan Pasaran Kedua Calon

Cara Menghitung Tanggal Pernikahan


Dalam kepercayaan Jawa, setiap hari dan pasaran diwakili sebuah angka. Untuk mengetahui jumlah nilai (neptu) kalian, cocokkan aja tanggal lahir anda dan pasangan berdasarkan tabel di atas. Contohnya seperti ini:

– Anda: 24 Maret 1995 (Jumat Pahing) – Pasangan: 1 November 1992 (Minggu Wage) – Anda + Pasangan: 15 + 9 = 24


3. Menentukan Hari Pernikahan Berdasarkan Hari Pasaran Atau Neptu



Yang harus Anda lakukan pertama kali adalah mengecek tabel di atas. Ada 5 sirkulasi: 1) sandang, 2) pangan, 3) papan (joyo), 4) loro, dan 5) pati. Masing-masing dilengkapi perkiraan nasib di sebelahnya. Supaya anda dan pasangan mendapat nasib baik, pilihlah nomor 1 hingga nomor 3. Sedangkan nomor 4 dan 5 sebaiknya dihindari. Berikut ini rumusnya:


Rumus: (jumlah neptu kedua mempelai-hari baik) : 5 = harus sisa 3


Kenapa hasilnya harus sisa 3? Supaya anda memperoleh hasil nomor 3 alias papan, yang artinya bagus dan disarankan. Mari hitung dengan rumus tadi.

Secara matematis sperti ini jumlah hari pasaran atau neptu adalah 24

(24-hari baik) : 5 =3, X 5 (kalo kedua ruas dengan angka 5)

        24-hari baik =15 

Maka hari baik sama dengan 

         hari baik = 24-15

                           = 9

Setelah mendapat angka hari, kembalilah ke tabel di petunjuk poin nomor 2. Lalu carilah angka 9. Berdasarkan aturan jawa, berarti hari pernikahan terbaik untuk calon mempelai adalah Minggu Wage atau Senin Legi.


4. Menentukan  Bulan Pernikahan Terbaik

Cara Menghitung bulan Pernikahan


Kalender Jawa juga mempunyai 12 bulan dalam setahun sebagaimana tahun Masehi. Masing-masing dilengkapi perkiraan nasib yang berbeda. Pernikahan menurut kalender Jawa dianjurkan pada bulan Jumadil akhir, Rejeb, Ruwah, dan Besar. Perkiraan ini dibuat oleh para leluhur Jawa pada masa lampau.

Kebanyakan orang Jawa, menghindari pernikahan pada musim atau momen yang kurang baik.


Baca juga artikel tentang : Angka Weton Anda Dan Calon Pasangan Adalah 25, Lanjut Tidak?


Ada perbedaan hari dalam kalender Jawa dan Masehi. Biasanya satu bulan dalam kalender Masehi terdiri dari 28-31 hari. Dan dalam kalender Jawa, jumlah hari dalam sebulan adalah 29-30 hari. Karena selisih jumlah hari, maka tanggal untuk bulan Jawa tidak akan pernah sama dengan bulan pada tahun masehi. Contoh perubahannya:


– Tahun 2017: bulan Besar jatuh pada 24 Agustus hingga 21 September – Tahun 2018: bulan Besar jatuh pada 13 Agustus hingga 11 September – Tahun 2019: bulan Besar jatuh pada 3 Agustus hingga 31 Agustus


Dari rincian itu, diketahui kalau bulan dalam kalender Jawa mengalami sedikit pergeseran setiap tahunnya. 

Jadi anda perlu mengeceknya terlebih dulu melalui kalender Jawa online maupun offline.


5. Menentukan Waktu Terbaik 

Cara Menghitung jam Pernikahan


Semisal pasaran anda adalah pahing(cara menentukan pasaran bisa dilihat lagi di petunjuk poin nomor 1). Maka berdasar tabel di atas,  anda di sarankan untuk menikah pada pukul 06.00 (rejeki) atau 08.24 (selamat).

Namun anda perlu juga menyesuaikan dengan waktu gedung pernikahan yang anda sewa, waktu yang tepat bagi para undangan untuk datang, dan sebagainya.

Seperti itulah cara menghitung tanggal pernikahan (hari, bulan, dan jam) menggunakan adat Jawa.

Ada baiknya juga  anda mempertimbangkan hal-hal lain juga agar pelaksanaan acara berjalan lancar. Jadi aturan berdasarkan adat Jawa ini hanya menjadi salah satu pertimbangan. Boleh dipercaya, boleh juga tidak ini adalah ilmu titen yang didasarkan pengalaman saja. Itu tergantung diri keyakinan dan pilihan anda berdua.


Penulis : Yusuf Muzaki

Di sunting oleh : Sarah Azzahra

0 Komentar