Keuangan Keluaga
Tak seperti rancangan recana persiapan pernikahan, Rencana pasca pernikahan kerap terlupakan oleh pasangan yang hendak atau baru saja menikah. Umumnya terjadi di awal pernikahan hingga 3 bulan berikutnya. Pasangan suami istri agak terlambat memahami betapa pentingnya belajar mengatur keuangan sendiri.
Bila tidak segera dibicarakan, masa depan finansial keluarga barumu bisa juga terancam kebangkrutan, atau bisa dikatakan belum mandiri dan biasanya masih tergantung oleh orang tua. Agar kehidupan keluarga bisa sejahtera, berikut 10 tips mengatur keuangan khusus bagi kamu yang berencana atau sudah menikah. Yuk, disimak!
1. Tentukan total penghasilan bersih
Penghasilan bersih (nett income) yang dimaksud adalah jumlah pendapatan sebelum dipotong pajak atau syarat-syarat lainnya.
Contohnya jika kamu sudah menikah, kamu bisa membuat rencana keuangan dengan menggabungkan dua penghasilan, itu juga kalo pasangan keduanya aktif untuk bekerja. Namun bila istri memilih fokus untuk menjadi ibu rumah tangga. Penghasilan bersih ini di dapatkan dari pendapatan suami. Entah dari bekerja di perusahaan, usaha sendiri, atau keduanya.
2. Perkirakan jumlah pengeluaran pasti
Selanjutnya adalah memperkirakan total pengeluaran pasti, untuk kebutuhan hidup sehari-hari.Hal ini cukup penting agar kamu tidak perlu terlilit utang atau terhindar dari kebutuhan yang tidak perlu
Pengeluaran itu bisa berupa tagihan kredit mobil, uang kontrakan atau kos, hingga biaya makan untuk jangka waktu satu bulan.Anda harus membagi penghasilan kedalam pos-pos wajib. Nah, sisanya bisa gunakan untuk menabung.
3. Akun tabungan pengeluaran dan murni tabungan terpisah
Opsi terbaik adalah memiliki satu akun tabungan untuk pengeluran, dan satu akun terpisah. Agar biaya keperluan sehari-hari dan tabungan tidak tercampur dan meminimalisir berkurangnya jumlah uang tabungan.
Akun tabungan pertama ini digunakan untuk mengatur keperluan keluarga sehari-haru, seperti membayar tagihan listrik, air, makanan dan kebutuhan sehari-hari.
Dan akun satunya digunakan untuk tabungan murni. Yang kedepannya bisa digunakan untuk investasi, membangun rumah, membeli mobil,dll.
4. Persiapkan dana darurat
Pasangan suami istri perlu menyiapkan dana darurat. Mengapa demikian? Karena, setiap anggota keluarga membutuhkan biaya untuk risiko kejadian yang tak terduga. Seperti biaya perbaikan rumah, kendaraan, tasyakuran, kelecakaan, anggota keluarga yang sakit dll.
Dana darurat ini disisihkan dari penghasilan bulanan, dan tidak boleh disentuh seperti halnya tabungan, terkecuali ada kebutuhan mendesak. Dengan adanya persiapan dana ini, keluargamu dapat bersiap-siap untuk hal-hal yang tidak di inginkan di masa depan.
5. Passive income atau investasi
Untuk rencana jangka panjang menghasilkan uang tambahan (passive income) di luar penghasilan itu cukup penting. Maka dari itu, pisahkan sebagian dana untuk keperluan investasi. Kebutuhan hidup di masa depan akan terus mengalami peningkatan belum lagi inflasi dan kondisi ekonomi sebuah negara juga tidak menentu. Dengan adanya investasi, keluargamu akan lebih terjamin meskipun kondisi finansial sedang tidak baik.
Untuk saat ini tersedia beragam jenis investasi yang bisa kita pilih. Bila kebutuhan utama seperti rumah dan kendaraan sudah terpenuhi tidak ada salahnya sebagian dana tabungan kalian anggarkan untuk keperluan investasi dan upayakan jangan memaksa untuk investasi bila anggaran dananya belum siap betul bahkan sampai mengganggu anggaran kebutuhan lainnya. Hal itu akan mengganggu kestabilan kehidupan rumah tangga kalian.
6. Perbarui surat wasiat dan dokumen hukum lainnya
Tips satu ini cukup mudah untuk dilakukan, tetapi, masih banyak pasangan yang ragu untuk melaksanakannya. Padahal, melansir Merrill Edge, memperbarui dan menyepakati dokumen-dokumen hukum penting untuk kesejahteraan keluarga ke depannya. Nah, agar kamu dan pasangan bisa saling sepakat, komunikasikan kebutuhan dan tujuan kalian bersama-sama. Dalam setiap dokumen, utamakan rencana untuk sang buah hati dan cita-cita kalian ketika nanti sudah tidak bekerja.
7. Ulas rencana dan teguhkan komitmen
Terakhir, agar kamu dan pasangan bisa sukses mengatur keuangan setelah menikah, ulas seluruh rancangan rencana secara rutin.Mengapa perlu diulas? Karena, terkadang rencana perlu direvisi karena adanya perubahan ekonomi atau faktor lainnya. Ulas seluruh rencana tabungan dan pendapatan bulanan hingga kamu dan pasangan saling sepakat. Bila sudah menemukan titik terang, jangan lupa untuk berkomitmen, karena satu orang saja tidak akan mampu untuk mengatur kebutuhan finansial satu keluarga.
8. Evaluasi dana untuk asuransi
Dikutip dari The Balance Career, memiliki asuransi adalah aset saat kamu sudah menikah. Sebagai contoh, asuransi kesehatan mungkin akan lebih terjangkau dengan program-program untuk pasangan suami-istri. Contoh lainnya, jika kamu ingin membuat perencanaan keuangan dari pendapatan kamu dan pasangan seperti membeli rumah dan juga untuk anak, life insurance dapat menjadi pilihan tepat.
9. Mendiskusikan hutang
Melansir Clever Girl Finance, salah satu tips terbaik untuk pasangan menikah adalah jujur mengenai keuangan terutama terkait hutang.
Sama pentingnya dengan mendiskusikan soal pendapatan dan passive income, hutang bukanlah hal yang memalukan dan harus diketahui pasangan.
Setelah mendiskusikannya, kamu bisa mengatur perencanaan keuangan bersama pasangan dengan lebih baik.
Contohnya jika kamu masih mempunyai utang untuk memulai usaha, maka ini perlu didiskusikan dengan pasangan.
Bagaiamana kamu mengatur keuangan agar tetap bisa membayar utang tersebut dan kebutuhan rumah tangga.
Hal penting lain yang perlu diperhatikan terkait keuangan pasca nikah adalah menceritakan dan memahami situasi keuangan keluarga.
Jika keluarga Anda mengalami krisis finansial atau kesulitan keuangan, Anda dapat memberi tahu mereka dan membicarakannya dengan pasangan Anda. Dia dapat membantu Anda menemukan solusi atau menawarkan bantuan yang dapat Anda terima.
Ini adalah sepuluh tips penting untuk mengelola keuangan Anda setelah Anda dan pasangan menikah. Sebagai aturan umum, perhatikan semua kebutuhan jangka pendek dan panjang keluarga. Karena anggaran tidak hanya berfokus pada rencana hari ini, tetapi juga pada rencana tak terduga yang akan datang di masa depan.
0 Komentar