Pernikahan Adat Jawa Beserta Makna Di Balik Setiap Ritualnya, Yang Perlu Kita Ketahui.
PROSESI HAJATAN
Hajatan adalah prosesi persiapan dalam menyambut hari pernikahan, dengan adanya prosesi hajatan diharapkan agar seluruh keluarga besar dan calon pengantin yang melangsungkan pernikahan dijauhkan dari segala halangan dan seluruh proses pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar.
1. Porosesi Pertama adalah Pasang tratag dan tarub
Pemasangan tratag (dekorasi tenda) dan tarub (hiasan dari janur atau daun kelapa yang muda) yang dipajang sebagai hiasan pintu masuk. Merupakan sebuah tanda bahwa keluarga yang bersangkutan sedang mengadakan acara hajatan untuk persiapan pernikahan. Adapun janur kuning melengkung memiliki sebuah arti bahwa pihak keluarga mengharapkan berkah dan kemakmuran bagi kedua mempelai dan meminta cahaya penunjuk jalan kepada Yang Maha Kuasa.
![]() |
photo via : liputan6.com |
Kembar mayang adalah sebuah ornamen yang dibentuk dari rangkaian akar, batang, daun, bunga, dan buah yang menghiasi pintu masuk penyelenggaraan acara. Persiapan ini dimaksudkan sebagai lambang kebijaksanaan dan motivasi bagi kedua pengantin untuk menjalani kehidupan barunya dalam berumah tangga. Daun-daun beraneka ragam akan ditekuk ke sebuah batang pisang sehingga menyerupai bentuk gunung, keris, cambuk, payung, belalang, dan burung.
![]() |
photo via : surabaya.kompas.com |
3. Pasang Tuwuhan
Tuwuhan adalah tumbuh-tumbuhan diletakkan di tempat siraman. Anda juga dapat menambahkan buah-buahan seperti setandan pisang pada masing-masing sisi sebagai harapan agar sang pengantin kelak cepat memperoleh buah hati.
![]() |
photo via : liputan6.com |
4. Siraman
Siraman memiliki arti dalam bahasa Indonesia yang berarti mandi dengan air. Pada ritual ini, akan ada tujuh orang yang menyiramkan air ke calon pengantin. Dan sang ayah calon pengantin wanitalah yang akan terakhir memberikan siraman. Siraman ini melambangkan pembersihan diri calon pengantin sebelum menjalankan ritual selanjutnya yang lebih sakral. Selain bertugas mengakhiri siraman, sang ayah juga yang akan menggendong calon pengantin wanita menuju kamar pengantinnya.
![]() |
photo via : id.theasianparent.com |
5. Prosesi Adol dawet
Berikutnya , kedua orang tua melakukan ritual menjual dawet yang di hidangkan kepada para tamu undangan yang hadir dalam prosesi yang telah berjalan. Penjualan dawet ini tidak dibayar dengan mata uang asli, melainkan menggunakan kreweng atau pecahan tembikar dari tanah liat yang menandakan bahwa seluruh pokok kehidupan berasal dari bumi. Di sini, sang ibu akan melayani para pembeli, sedangkan sang ayah akan memayungi sang ibu. Ritual ini juga merupakan sebuah simbul bahwa suami istri kelak harus saling bergotong royong dalam membina rumah tangga sebagaimana ayah dan ibu membersarkan mereka.
![]() |
photo via : cendananews.com |
6. Potong tumpeng
Dalam ritual Jawa, tumpeng adalah sebuah simbol kemakmuran dan kesejahteraan karena bentuknya menyerupai gunung yang kokoh menjulang tinggi dan tanahnya subur.
Tumpeng yaitu sebuah sajian nasi berbentuk kerucut dengan aneka lauk pauk yang ditata mengelilinginya di atas nampan bulat yang terbuat dari anyaman bambu.
Prosesi pemotongan tumpeng ini akan dilakukan oleh ayah dan ibu dengan mengambil bagian puncak tumpeng dan lauk pauknya.
![]() |
photo via : prasayu.net |
Setalah pemotongan tumpeng, acara dilanjutkan dengan prosesi suapan terakhir oleh ayah dan ibu kepada calon pengantin yang menandakan tanggung jawab terakhir mereka dari kepada anaknya yang akan menikah.
![]() |
photo via : femina.com |
8. Tanam rambut dan lepas ayam
Menanamkan potongan rambut kedua calon pengantin di maksudkan agar dijauhkan dari segalah hal buruk dalam berumah tangga. Setelahnya dilanjutkan acara pelepasan ayam jantan hitam. Sebagai tanda bahwa kedua orang tua telah mengikhlaskan anaknya untuk hidup mandiri bagaikan seekor ayam sudah siap mencari makanan sendiri.
![]() |
photo via : bridestory.com |
9. Midodareni
Midodareni sendiri memiliki arti seorang bidadari, dengan harapan setelah ritual malam sebelum melepas masa lajang calon pengantin wanita akan terlihat cantik keesokan harinya bak seorang bidadari yang turun dari surga. Saat prosesi ini di malam hari, pengantin wanita akan ditemani oleh pihak keluarga saja dan dilarang bertemu oleh calon suaminya dan ia akan di berikan nasehat-nasehat tentang pernikahan.
![]() |
photo via : phobela.com |
PROSESI ACARA PERNIKAHAN INTI :
Hari berikutnya adalah acara inti yang merupakan puncak dari seluruh rangkaian yang telah dijalankan. Di sini akan terselenggara upacara pernikahan serta resepsi pernikahan dan tentunya, terdapat ritual-ritual juga yang bertujuan untuk kebahagiaan hidup baru kedua mempelai dalam menjalani rumah tangganya.
1. Upacara Akad Nikah
Dalam acara akad nikah ini kedua pengantin bersumpah di hadapan penghulu, orang tua, wali, dan tamu undangan untuk meresmikan pernikahan mereka secara keagamaan. Pada acara akad nikah adat Jawa ini, kedua pengantin akan mengenakan pakaian tradisional adat Jawa berwarna putih yang melambangkan kesucian.
![]() |
photo via : cnnindonesia.com |
2. Upacara Panggih:
Upacara panggih atau disebut juga dengan temu manten, yang berarti temu pengantin dalam bahasa Jawa, kedua pengantin yang telah resmi menikah akan dipertemukan sebagai sepasang suami dan istri. Adapun rangkaian upacara ini terbagi dalam beberapa rangkaian acara yang akan menguatkan ikatan kedua mempelai dalam membina rumah tangganya.
![]() |
photo vis : youtube.com/@DVSSOTING |
a. Balangan Gantal
Dalam acara temu manten ini, pengantin pria akan melemparkan gantal ke dada pengantin wanita sebagai tanda bahwa ia telah mengambil hati sang kekasih, dan pengantin wanita akan meletakkan gantal ke lutut sang pria sebagai tanda bakti kepada suami
Gantal adalah sebutan sirih yang diikat oleh benang putih.
![]() |
photo via : weddingku.com |
b. Ngidak Tagan/Nincak Endog
Setelah melempar gantal, sang pengantin pria akan menginjak sebutir telur ayam mentah. Ini adalah sebagai bentuk pengharapan bahwa sang suami akan mendapatkan keturunan karena keduanya telah bersatu. Sang istri kemudian akan membasuh kaki suaminya sebagai tanda rasa kasih sayangnya.
![]() |
photi via makna wedding |
c. Sinduran
Dalam ritual sinduran ini, keduanya akan dibalut oleh kain sindur dan diantar oleh sang ayah mempelai wamita menuju pelaminan.
Kain sindur berwarna merah dan putih melambangkan keberanian bagi kedua pengantin agar bisa menjalani pernikahan mereka dengan semangat dan penuh gairah.
![]() |
photo via : poetrafoto |
d. Bobot Timbang
Sebelum kedua pengantin duduk di kursi pelaminan, sang ayah pengantin wanita akan duduk terlebih dahulu kemudian akan menimbang anak sendiri dan anak menantu dengan cara memangku keduanya. Lalu, sang ibu pengantin wanita akan naik ke atas panggung untuk bertanya kepada sang ayah, siapa yang paling berat di antara keduanya. Dan ayah akan menjawab bahwa keduanya sama berat. Dengan percakapan ini, dapat menyatakan bahwa tidak ada perbedaan kasih sayang bagi mereka berdua. Sang ayah akan memberikan kasih sayang yang sama kepada menantu prianya.
![]() |
photo via : poetrafoto |
e. Minum Rujak Degan
Rujak degan adalah minuman yang terbuat dari serutan kelapa muda. Tradisi minum air kelapa ini dilakukan bergantian dalam satu gelas untuk satu keluarga. Diawali dari sang ayah pengantin wanita, diteruskan kepada sang ibu dan kemudian diberikan kepada kedua pasang pengantin. Air kelapa ini melambangkan air suci yang dapat membersihkan rohani seluruh anggota keluarga.
![]() |
photo via : IDN times |
f. Kacar Kucur
Pengantin pria akan mengucurkan uang logam dan kebutuhan pokok lainnya seperti beras dan biji-bijian kepada sang istri yang menyimbulkan bahwa Ia akan bertanggung jawab sepenuhnya dalam nafkahi keluarga.
![]() |
photo via : poetrafoto |
g. Dulangan
Dulangan adalah ritual saling menyuapi sebanyak tiga kali sebagai simbol bahwa akan selalu menolong satu sama lain dan juga saling memadu kasih hingga tua.
![]() |
photo via : ainul decoration |
h. Sungkeman
Seluruh prosesi upacara dalam adat Jawa akan diakhiri dengan acara sungkeman, yaitu berlutut di depan kedua orang tua masing-masing mempelai sebagai bentuk penghormatan karena telah membesarkan mereka hingga akhirnya dapat menjalani kehidupan baru bersama pasangan.
![]() |
photo via : poetrafoto |
Demikianlah seluruh prosesi pernikahan adat Jawa beserta makna-makna tersiratnya. Seperti yang telah disebutkan di atas, maka kedua pasangan pengantin telah direstui pernikahannya jika sukses melewati tiap tahapan-tahapan dari prosesi hajatan hingga puncak.
0 Komentar