Berani Menikah Dimasa Resesi?, Bukan Hanya Persoalan Menghalalkan Yang Halal Saja


Berani Menikah Dimasa Resesi?, Bukan Hanya Persoalan Menghalalkan Yang Halal Saja


Kendala finansial membuat rencana pernikahan  itu kadang tertunda atau dibatalkan. Dan hal tersebut sangat jarang terjadi. Lain halnya di awal tahun 2019 lalu dan awal 2023  . Dunia telah dihadapkan dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi, yang mana menyebabkan permasalahan baru. Pandemi telah lewat, resesi ekonomi telah datang.





Sebelumnya membahas permasalahan finansial cukup  tabu untuk dibicarakan sebelum menikah. Beberapa kalangan khawatir dianggap materialistis atau terlalu mementingkan soal uang. Ada juga yang takut ketahuan jika memiliki persoalan finansial. Bagi anda yang ingin menikah di awal tahun 2023, permasalahan finansial sangatlah urgent untuk di jadikan patokan.  Bahkan anda bisa jadi harus benar-benar menunda rencana pernikahan anda.


Baca juga artikel tentang : Cara Mengatur Anggaran Pernikahan, Untuk Mencegah Pengeluaran Yang Berlebih


Resesi ibarat musim kemarau yang cukup panjang butuh beberapa tahun untuk bisa menanam lagi. Begitu juga menikah membuat pondasi pernikahan sangatlah sulit jadi perlu banyak biaya yang akan anda keluarkan sedangkan mendapatkan penghasilan di masa ini sangat susah.


Namun bukan berarti, anda tidak boleh menikah, menikah adalah pilihan. Bagi yang sudah lama merencanakan dan telah menabung serta siap dengan segala konsekwensinya. Lanjutkan saja!

Selama kita yakin dan siap dengan segala kemungkinan terburuk. Mengapa tidak!


Sebelum ada pandemi dan resepsi, membuat acara pernikahan sekali seumur hidup, sangatlah wajar mengeluarkan anggaran yang banyak selama kita mampu. Namun di masa sekarang, jika kita mampu menikah kita dipaksa harus memfokuskan persiapan pasca pernikahan, anggaran harus di salurkan kepada pos-pos utama kebutuhan keluarga secara efesien.


Baca juga artikel tentang : Tren Model Kebaya Pengantin Di Tahun 2023 dan Prediksi Warna Populer


Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan bila memutuskan untuk menikah di awal tahun 2023 ini. Agar semuanya bisa berjalan dengan lancar dan tanpa adanya kendala.


1.Nominal Penghasilan

Mengetahui nominal penghasilan pasangan itu merupakan hal yang wajar. Membina rumah tangga tapi masih merahasiakan nominal penghasilan, berarti anda belum siap percaya dengan pasangan. Bagi pasangan suami istri sudah sewajarnya saling mengetahui jumlah penghasilan satu sama lainnya.


Baca juga artikel tentang : 10 Tips Memilih MUA Yang Tepat Untuk Hari Pernikahanmu


Mengetahui jumlah penghasilan merupakan hal yang cukup mendapat. Dari sinilah kamu bisa mendapatkan gambaran gaya hidup, biaya kehidupan rumah tangga, dan tujuan keuangan setelah menikah nantinya.


2. Gaya Pengeluaran

Ada orang yang penghasilan besar dan menjalani gaya hidup hedonisme. Ada juga yang berpenghasilan besar, namun memiliki gaya hidup terlalu hemat, dan bahkan pelit pada diri sendiri dan orang terdekat. 


Banyak pula yang gaya hidupnya tidak sesuai dengan penghasilannya sehingga harus berutang sana-sini.


Gaya hidup yang berbeda dapat menjadi masalah di kemudian hari jika tidak dibicarakan. Untuk itu, masing-masing pasangan perlu sama-sama beradaptasi dan berkomitmen menjalani gaya hidup yang disesuaikan dengan besaran jumlah penghasilan.


Di masa masa sulit seperti resesi ekonomi saat ini anda harus benar-benar merubah mindset agar dapat merubah pola hidup. Dan membuat mental health tetap stabil sehingga kondisi keluarga dapat hidup bahagia meski kondisi sedang sulit.


3.Utang Piutang


Utang dan piutang itu boleh saja. Tapi tidak untuk masa resesi seperti saat ini.  Jika anda sudah memiliki hutang sebelum masa resesi ini segera lunasi dan dibicarakan secara terbuka karena keduanya dapat mempengaruhi cash flow bulanan. 


Jika anda dan pasangan ingin memiliki hutang produktif seperti utang untuk modal usaha atau KPR, usahakan nilai hutang tidak melebihi 30% dari total penghasilan.


4. Tanggungan


Tanggungan yang dimaksud adalah biaya bulanan untuk adik, orang tua, atau anggota keluarga yang lain. Setiap pasangan harus saling terbuka. Tidak transparan mengenai topik ini dapat memicu percikan konflik dengan keluarga.


5.Pembagian Tanggung Jawab


Dengan mengetahui profil finansial masing-masing, berikutnya adalah menentukan pembagian tanggung jawab. Jika anda dan pasangan sama-sama bekerja, ada beberapa alternatif pengelolaan, yaitu:

Penghasilan suami dan istri dikumpulkan dalam satu rekening, lalu dikelola bersama.

Pengeluaran dibagi berdasarkan besarnya penghasilan masing-masing. Misaln penghasilan suami digunakan untuk pengeluaran rumah tangga seperti kebutuhan pokok sehari-hari, biaya listrik, air, internet, bpjs dan asuransi jika ada . Sedangkan biaya untuk hiburan dan investasi bisa di ambilkan dari penghasilan istri.

Penghasilan digabung, lalu dikelola istri berdasarkan persetujuan suami.Penghasilan istri menjadi milik istri, sedangkan penghasilan suami digunakan untuk pengeluaran rumah tangga.


Baca juga artikel tentang : 10 Cara Mengatur Keuangan Untuk Pasangan Muda Yang Baru Saja Menikah


6. Menentukan Tujuan Keuangan

Banyak pasangan yang tidak menabung karena tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas. Ketika anda memiliki tujuan keuangan, anda dan pasangan bisa fokus untuk mengalokasikan keuangan anda setiap bulannya.


Misalnya, jika tujuan finansial anda adalah membangun rumah, Anda akan selalu lebih termotivasi untuk menyisihkan uang untuk DP rumah atau menabung bahan bangunan. Sebelum membelanjakan uang untuk hal lain. Uang yang terkumpul juga bisa dimasukkan ke dalam investasi agar semakin berkembang.


Baca juga artikel tentang : Cara Menabung Untuk Membangun atau Membeli Rumah, Melinial Dan Gen Z Wajib Tahu


Contoh lain tujuan finansial adalah naik haji, menyekolahkan anak ke sekolah terbaik atau berlibur ke destinasi impian. Namun jika anda dan pasangan belum memiliki dana darurat yang memadai, jadikan ini sebagai tujuan keuangan pertama anda setelah menikah.


Membahas masalah keuangan memang tidak mudah. Jelaskan kepada pasangan Anda bahwa ini adalah upaya untuk membangun ekonomi yang sehat nanti setelah menikah. Ciptakan suasana santai dengan mendiskusikannya, namun pastikan semua masalah didiskusikan secara terbuka. Jika Anda mengalami masalah, Anda akan menemukan solusi terbaik untuk anda berdua.


Fokuslah dalam menentukan tujuan pernikahan, tentukan goal terdekat sehingga anda dapat mengatur pola hidup anda... Kuncinya adalah disitu.



0 Komentar